Senin, 24 Mei 2010

Ibu Retno Sudana Mantu

Bismillahirrohmanirrohiim,

Dengan memohon ridho Allah SWT, keluarga Sudana akan mantu putri ragil, Dina. Akad nikah akan dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon tanggal 1 Juni 2010. (Anda tau kan tanggal 1 Juni juga merupakan tanggal bersejarah yaitu lahirnya Pancasila. hehe.. pilihan yang tepat!) Kemudian syukuran pernikahan akan dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2010 (ini juga tanggal bersejarah... lahirnya Bung Karno hehe). Pelaksanaan syukuran bertempat di Ruang Pertemuan Bank Bantul. Bagi keluarga yang belum menerima hardcopy undangan, dengan tidak mengurangi rasa hormat undangan ini adalah undangan untuk Anda. Mohon doa restu agar kedua mempelai menjadi pasangan yang sakinah, mawaddan, warrohmah. Amin. Terima kasih.


Selasa, 02 Desember 2008

Dina


Rr. Pradina Paramita (8.4.) adalah putri ke-4 dari pasangan R. Sudana dan Rngt. Retno. Dari ke-4 putri R. Sudana, hanya ia yang belum menikah. Akrab dipanggil dengan nama Dina, ia telah menamatkan pendidikan kedokteran umum di Universitas Sebelas Maret Solo. Saat ini ia tengah mengambil pendidikan profesi dokter (co-as ).


Berikut adalah foto-foto Dina.

Senin, 01 Desember 2008

Keluarga Yeni

Rr. Retno Wuri Handayani (8.3.) adalah putri ke-3 dari pasangan R. Sudana dan Rngt. Retno. Berbeda dengan 2 kakaknya terdahulu, Yeni, demikian nama panggilannya, menyelesaikan pendidikan Sarjananya di Jurusan Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Yogyakarta. Menikah dengan Hocky Eka Santha pada tanggal... , mereka dikaruniai seorang putri yaitu:

8.3.1. Naretha Rahma Aurora
Kini mereka tinggal di Niten Bantul bersama Rngt. Retno. Berikut foto-foto mereka.

Keluarga Atiek

Rr. Ratna Diana Noor Hidayati (8.2.) adalah putri ke-2 dari keluarga R. Sudana-Rngt. Retno. Nama panggilan akrabnya adalah Atiek, dan ia berulang tahun pada tanggal 25 Oktober. Seperti kakaknya, Ruri, ia juga sarjana ekonomi, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Menikah dengan Muhammad Soleh bin ... pada tanggal ... lalu, kini ia tinggal di Jakarta mengikuti suaminya tersebut. Berikut adalah foto-fotonya.
Mereka memiliki 1 orang puteri yaitu
8.2m.1. Febi
Sekedar informasi, Atiek membagi kabar gembira, bahwa ia akan segera memperoleh momongan baru. Kita tunggu saja kabar selanjutnya.
Berikut adalah foto-foto Atiek dan keluarga

Kamis, 27 November 2008

Keluarga Ruri

Deviana Krisnaruri Hendariani (8.1.) adalah putri pertama dari
R. Sudana-Rngt. Sri Hadi Retno Heindarilah. Cucu R. Atmosudiro ini tinggal di Niten Bantul. Menikah dengan R. Tri Joko Susilo bin Kasdi yang berasal dari Pereng, Pengasih, Kulon Progo pada tanggal 23 Juni 2000, kini mereka dikaruniai 2 orang putera-puteri, yaitu:



8.1.1. R. Muhammad Rayhan Kori (Rayhan-19 Maret 2001)
8.1.2. Rr. Aurum Raysha Maryama (Raysha-12 Februari 2005)

Foto disamping diambil ketika Rayhan dan Raysha pergi ke lombok pada bulan Februari 2007.




Mohon doa restu, semoga pada tahun 2009 mendatang keluarga Ruri-Joko dapat menempati rumah mereka sendiri di Jongke Kidul. Rumah tersebut kini belum ditinggali karena belum selesai penggarapannya.



Senin, 03 November 2008

Keluarga Besar Sudana

R. Sudana adalah putera ke-8 dari R. Atmosudiro - Nyi Parinah. Ia besar di Temulawak. Dan menamatkan sarjana mudanya di AAN- Yogyakarta. Ia memakai gelar BBA di belakang namanya, sehingga di kalangan teman-temannya ia dikenal dengan Sudana, BBA. Menikah dengan R.Ngt. Sri Hadi Retno Heindarilah binti Djuri Prawiro Pertomo yang berasal dari Mancasan, Wirobrajan, Yogyakarta, Sudana dikarunia 4 orang puteri yaitu:



8.1. Rr. Deviana Krisnaruri Hendariani (Ruri - 4 Juni)
8.2. Rr. Ratna Diana Noor Hidayati (Atiek - 25 Oktober )
8.3. Rr. Retno Wuri Handayani (Yeni - 21 Mei)
8.4. Rr. Pradina Paramita (Dina - 2 Desember)




Semasa mudanya, Oom Sud -demikian ia akrab dipanggil- pernah bekerja di pabrik GKBI, di Medari. Ia juga bertempat tinggal di rumah tabon Temulawak bersama Retno -istrinya- dan 2 orang anaknya, Ruri dan Atiek. Setelah ia diterima bekerja di Bank Rakyat Indonesia cabang Kulon Progo, ia lalu hijrah kesana memboyong keluarganya.

Di Kulon Progo itulah puteri-puterinya yang ke-3 dan ke-4 lahir. Masing-masing di Kalibawang dan di Wates. setelah sekian puluh tahun menjadi "Nomaden" yang berpindah-pindah, pada tahun 1994, ia membeli sebidang tanah di Bantul, dan memboyong keluarganya untuk menetap di Bantul. Hingga akhir hayatnya, Oom Sud yang agak "berbau Muhammadiyah" ini tinggal di Bantul, tepatnya di belakang Pasar Niten.

Berikut foto-foto kenangan masa kecil puteri-puteri Oom Sud.